KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas
limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Ilmu Alamiah Dasar tentang Manusia dan Cinta Kasih tanpa ada
alangan suatu apa.
Adapun maksud
dari penyusunan makalah ini ialah untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Alamiyah Dasar semester I sekolah tinggi agama islam Miftahul Huda Al-Azhar,
(STAIMA), Citangkolo – Banjar. Makalah ini ditulis dan
disusun berdasarkan materi
semester I yang telah disampaikan oleh dosen pembimbing
makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik atas
bantuan dari berbagai pihak, maka
dari itu kami mengucapkan terimakasih banyak kepada:
1. Bapak Drs. S. Sukirman
PW, MM.Pd. selaku kepala DPA STAIMA- Banjar
2. Bapak Mugi Raharjo, S.Ag. M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan serta bimbingannya dalam penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
4. Rekan-rekan
mahasiswa maupun mahasiswi yang telah menyumbangkan gagasannya dalam proses
penyusunan makalah ini.
Kami berharap, dengan
selesainya penyusunan makalah ini akan menambah wawasan dan pengetahuan
serta dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan serta kesalahan. Oleh karena itu kritik serta saran yang membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Gandrungmangu, 15 Oktober
2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................
KATA PENGANTAR ...........……………………………………………………...
DAFTAR ISI .........……………………………………………………….........
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................
A. LATAR
BELAKANG .............…………………………………......
B. RUMUSAN
MASALAH .....................................................................
C. TUJUAN
PENULISANSAN ...................................................................
BAB
II PEMBAHASAN ..........................................................................................
A. PENGERTIAN
CINTA KASIH DAN SAYANG………………………..........
B. PENGERTIAN KASIH SAYANG .......…………...................
C. MACAM-MACAM CINTA ………………………...................................
D. MEWUJUDKAN CINTA KASIH …………………………...................
BAB III PENUTUP.....................
...............................................................
A. KESIMPULAN ......……………………………………………........
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang
pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih
bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin
bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana
penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta
kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna
yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa
cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu
fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal,
berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat
erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah
selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan
cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah
berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan
bagaimana cinta itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang
sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk
bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh
bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu,
penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar
dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang
selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan
merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apakah pengertian cinta
kasih tersebut?
2.
Apakah pengertian kasih
sayang?
3.
Apa sajakah macam-macam
cinta itu?
4. Bagaimana mewujudkan
rasa cinta dan kasih sayang agar kehidupan tentram dan damai terjadi?
1.3 Maksud
dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu
berdasarkan rumusan masalah di atas .
1.
Untuk mengetahui
makna cinta kasih
2.
Untuk mengetahui makna
kasih sayang
3.
Untuk mengetahui
macam-macam cinta
4. Untuk mengetahui cara
mewujudkan rasa cinta kasih dan sayang agar hidup tentram dan damai tercapai
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Cinta Kasih dan Sayang
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta,
cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya
perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan
demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat
dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat
diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper
sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung
pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan
untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata
lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara
nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan
bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan
yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah
hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan
unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan
pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure,
yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk
hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia
sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak,
Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti
sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai,
rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah
satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut
bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih
sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal /
Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan
dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan
akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan
keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
2.2 Pengertian
Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa
Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta
atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan
kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam
kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran,
saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga
keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi,
morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian
dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.
2.3 Macam-macam
Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni
Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di
uraikan sebagai berikut :
1.
Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self
love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan
egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila
diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga
kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai
positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi
harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
2.
Cinta Sesama Manusia /
Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape.
Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam
tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan
yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela,
menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati
nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan
perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada
dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social)
dan sudah merupakan suatu kewajiban.
3.
Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual
(sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias
memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu
tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari
dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan
keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak
didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang
ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir
dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke
tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa
kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan
uang sebagai bayarannya.
4.
Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang
paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri.
Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara
anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang
ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5.
Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih,
spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur,
khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
6.
Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik
dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
2.4 Mewujudkan
Cinta Kasih
Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam
kehidupan agar tentram damai dan bahagia dapat dengan cara :
1.
Cara mewujudkan cinta
diri sendiri
Dapat dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri,
sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri terpenuhi secara wajar.
Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju yang
sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.
2.
Cara mewujudkan cinta
sesama manusia / persaudaraan
Dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial
dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo
seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan
Swiss yang atas suka relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka
dalam pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah International (1863)
3.
Cara mewujudkan cinta
erotis
Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih
yang bertanggung jawab dan tidak melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya
cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan yang di sudah di ikat pernikahan
di dasari percintaan.
4.
Cara mewujudkan Cinta
Keibuan
Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang
tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus
sampai menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu
menginginkan dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari segala kesusahan.
5.
Cara mewujudkan Cinta
kepada Allah
Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat
sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah dengan beraqidah yang kokoh dan
bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan yang sudah di
tentukan Nya.
6.
Cara mewujudkan Cinta
kepada Rasull
Dapat dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri
teladan yang baik yang ada pada diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan
fatonah yang di laksanakan setiap saat selama masih diberi kehidupan oleh sang
maha hidup.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
a.
Manusia pada hakikatnya
tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
b.
Cinta kasih Ideal itu
adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga
di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang
satu sama lain.
c.
Cinta dan kasih
mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu
cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih
meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
d.
Cinta itu mulia, bisa
sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak
sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang
didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta
dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan
penderitaan yang luar biasa.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis
juga mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam
penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, M 1987. Budi
Nuarani Filsafat Berikir. Jakarta :Titik Terang.
Suryadi, M.P 1985. Ilmu
Budaya Dasar. Buku Materi Pokok. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Universitas Terbuka.
Poedjawijatna, I.R.
1986. Etika, Filsafat Tingkah Laku. Jakarta : Bina Aksara.
Faisal, Sanapiah dan
Mappiare. Tanpa Tahun. Demensi-Demensi Psikologi. Surabaya : Usaha
Nasional.
From.Erich. 1983. Seni
Mencintai. Jakarta: Sinar Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar